Mitos dan Pengalaman Estetis dari lagu Dream Theater "The spirit carries on"

 Lagu Dream Theater "The spirit carries on"


Cover Metropolis Pt. 2: Scenes from a Memory


Dream Theater merupakan salah satu grup band progressive metal yang paling terkemuka di dunia. Terbentuk pertama kali pada tahun 1985 dengan nama Majesty, band ini didirikan oleh John Petrucci (gitaris), John Myung (bassist) dan Mike Portnoy (drummer) pada saat mereka belajar di “Berklee Collage of Music” di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Setelah belajar disitu, mereka pada akhirnya keluar dan lebih berkonsentrasi lebih pada band yang akhirnya menjadi nama Dream Theater.


Meskipun telah beberapa kali berganti komposisi line up di grup band tersebut, akan tetapi keempat anggota utamanya masih berada didalam grup band tersebut dan ketiga anggotanya yaitu, John Petrucci, John Myung, James LaBrie dan Jordan Rudess sampai saat ini. Pada akhirnya mereka mengadakan audisi drummer untuk menggantikan Mike Portnoy. Setelah melakukan audisi yang memakan waktu sangat lama, akhirnya terpilih lah Mike Mangini sebagai drummer baru dari grup band itu.


Band ini telah menciptakan banyak lagu dengan instrumen yang sangat indah, salah satunya yang berjudul “Spirit Carries On”. Lagu yang dirilis pada tahun 1999 ini menceritakan tentang kegelisahan seorang Tokoh yang bernama Nicholas mengenai hidup yang sedang ia jalani saat ini. Pada bagian reff dan seterusnya, menceritakan bahwa akhirnya dia (Nicholas) menemukan makna hidup yang sesungguhnya. Bahwa hidup hanyalah persinggahan sementara di dunia ini. Menyadari bahwa ketika dia sudah mati yang matinya itu hanya raganya saja bukan jiwanya. Karena jiwanya akan selalu tetap hidup dan disini artinya bahwa kematian bukanlah akhir dari kehidupan sebenarnya. Dengan takut menghadapi kematian itu adalah hal yang sangat wajar. Namun yang lebih pentingnya adalah bagaimana kita mempersiapkan kematian itu, agar kenangan kebaikan.


Pengalaman estetis yang saya pernah alami adalah bertanya untuk apa kita ada di dunia ini dan apakah kematian adalah akhir dari semuanya. Namun semakin bertambahnya umur dan semakin terbuka pikiran, semua pertanyaan perlahan terjawab, bahwa kita di dunia untuk beribadah kepada Tuhan dan akan ada kehidupan setelah kematian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas: Review 20 Jurnal Semiotika Ferdinand de Saussure